2016-08-15- Ibu Nurjamilah, Pengrajin kain Kasab dari Gampong Alue Deah Teungoh

Previous Image
Next Image

Budaya bukanlah milik orang terdahulu, meskipun kebanyakan dari budaya adalah warisan orang terdahulu. Namun begitu secara tidak langsung orang-orang terdahulu telah mengamanahkan kepada setiap kita untuk terus melestarikan budaya. Salah satu warisan budaya Aceh adalah sulaman Aceh atau lebih dikenal dengan “Kasab Aceh”. Kasab Aceh adalah hasil kerajinan tangan yang dijahit di atas kain beludru menggunakan benang berwarna emas. Hasil sulaman tersebut kemudian dijadikan hiasan dinding, gantungan kunci, kipas, payung, bantal, serta hiasan pelaminan

Ibu Nurjamilah (39) merupakan salah seorang pengrajin kain kasab yang  tinggal di Jln. Rama Setia dusun Tgk. Muhammad no. 20D Gampong Alue Deah Teungoh. Beliau sangat mahir dalam menjahit kasab sedari tahun 2011.

CoMU Project Banda Aceh mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Ibu Nurjamilah, beliau sangat antusias menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan, berikut adalah hasil wawancara kami dengan Ibu Nurjamilah.

Ibu nurjamilah mengawali usaha kain kasab ini dengan mencoba-coba belajar terlebih dahulu dari adik kandung beliau sepulangnya dari pameran kerajinan tangan di malaysia. Ibu nurjamilah menjelaskan bahwa adik dia yang menangani bidang promosi sementara beliau sendiri adalah orang yang membuat kerajinan kasab.

Ibu rumah tangga ini juga menceritakan bahwa dalam membuat kain kasab biasanya beliau membuat sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Namun jika pesanan membludak seperti saat-saat musim pesta perkawinan barulah beliau memperkerjakan 5 orang untuk membantu menyelesaikan pesanan tersebut. Saat kami menanyakan ide desain dan kreasi untuk kain kasab, beliau menjelaskan mendapat inspirasi dari program tv dan juga majalah.

Dalam hal varian dan proses pembuatan produk kain kasab alumni MAN Idi Rayeuk ini menjelaskan, jika ada order Pelaminan khas Aceh itu bisa memakan waktu sampai 10 hari, sedangkan perangkat pendukung pelaminan seperti payung, ceradi, dan dalansi memakan waktu 2-7 hari. Untuk harga jual satu set pelaminan akan dikenai harga 35-50 juta, payung 150-200 ribu rupiah, ceradi 150-250 ribu rupiah dan dalansi 600-800 ribu rupiah.

Besar harapan Ibu Nurjamilah agar bisa mendapat perhatian dan bantuan pemerintah seperti bantuan mesin, promosi baik nasional maupun internasional, agar dapat menjadikan kain kasab ini menjadi lebih populer dan terkenal lagi.

Demikianlah wawancara Tim CoMU project dengan Ibu Nurjamilah mengenai kerajinan kain kasab. Bagi yang berminat untuk memesan silahkan hubungi nomor kontak Ibu Nurjamilah (085277500515).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four − 1 =

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>