2014-09-17 – Tim CoMU mengunjungi DK3 Kota Banda Aceh

Exif_JPEG_PICTUREPada tanggal 3 September 2014 Tim CoMU (Bpk. Parmakope, Bpk Hafriza dan Bpk. Zakaria) mengunjungi Bapak Mirzayanto dan ibu elia Nova di Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) Banda Aceh untuk berdiskusi dan meminta masukan tentang implementasi dari program CoMU project. Diskusi ini penting untuk menyelaraskan program CoMU dengan program DK3 seperti program pengelolaan sampah dan program penelitian tentang pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pakan ikan yang akan dilaksanakan oleh pihak Politeknik Indonesia Venezuela (POLIVEN). Dari hasil diskusi dan saran dari DK3 didapatlah kesimpulan sperti berikut:

  • Perlunya diskusi terbuka secara bersama-sama antara pemangku kebijakan dengan lembaga yang terkait dengan CoMU project, sehingga terdapat kesepahaman dan keselarasan dalam pelaksanaan program yang dijalankan.
  • Penjadwalan pertemuan antara DK3, DKPP, tim Peneliti dari POLIVEN dan tim CoMU project untuk dapat berdiskusi mengenai langkah selanjutnya dalam mempersiapkan FGD II di desa Lambung. Direncanakan pertemuan akan berlangsung pada hari Jum’at, 5 September 2014, jam 14.30 di Bappeda Banda Aceh.
  • Dalam pertemuan juga akan dibahas metode pengelolaan sampah untuk keperluan penelitian dan pemanfaatan sampah untuk hal lainnya.
  • Desain logo kantong plastik yang akan ditawarkan ke masyarakat harap disiapkan segera sebelum pertemuan tersebut.
  • Wacana kantong plastik yang akan didistribusikan ke masyarakat diperuntukkan bagi 3 (tiga) jenis sampah, yaitu: sampah organik (untuk pakan ikan), sampah organik (untuk bahan pembuatan kompos), dan sampah non organik/sisa (untuk bank sampah).
  • Perlu dipaparkan kepada masyarakat bahwa sampah masih memiliki nilai ekonomis, setelah dilakukan pemisahan/pengolahan. Hal ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat agar lebih peduli terhadap persampahan.
  • Pemberdayaan bank sampah untuk jenis sampah non organik yang masih memiliki nilai ekonomis (dapat dijual), seperti berbagai macam plastik, logam, kardus dan sebagainya, perlu dipertimbangkan untuk diterapkan juga.
  • Pemberian kompensasi (insentif) kepada masyarakat akan lebih baik dalam bentuk peralatan/benda seperti: fasilitas bermain anak-anak, tanaman dan lain sebagainya (bukan dalm bentuk uang).
  • Perlu dipertimbangkan juga untuk mengajukan kegiatan “field trip“ ke desa Nusa (Lhoknga) kepada pihak HOPE, untuk masyarakat agar mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang pengolahan sampah menjadi kerajinan tangan dan produk-produk lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − 17 =

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>