2014-11-19 – Laporan OJT – Pasar Hewan Sapi Wagyu Jepang

 Pasar Hewan Sapi Wagyu Jepang

 Zul_and_iqbal_di_pasar_hewan

Photo saat mengunjungi paternakan sapi Jepang

Hari Kamis 16 Oktober 2014, saya (Zulfadhly salah seorang peserta OJT tahap II) berkunjung ke pasar hewan di Jepang. Pasar hewan (Miyagi Sogo Livestock Market)  terletak di Prefektur Miyagi, Jepang. Pasar ini terdiri dari satu gedung pengelola, dua gedung untuk sapi yang akan dijual, dan area parkir yang luas. Luas keseluruhan area mencapai 8 ha. Sebelum kenderaan yang kita tumpangi memasuki area pasar hewan ini, kenderaan tersebut harus melewati pintu gerbang yang tersedia fasilitas penyemprotan air (seperti doorsmer automatic) yang tujuannya untuk membersihkan alat transportasi yang masuk ke area pasar hewan. Sapi yang dijual di pasar hewan ini ada dua macam yaitu sapi asli Jepang atau sapi impor dari luar Jepang. Sapi impor biasanya berasal dari Australia, Kanada, atau Brasil. Harga sapi impor ini lebih murah dibandingkan sapi Jepang. Walaupun harganya relatif murah, namun rasanya tetap luar biasa, karena tidak mudah bagi sapi impor masuk ke pasar Jepang. Pada hari saat saya ke pasar hewan tersebut hanya dijual sapi asli Jepang (Wagyu). Istilah Wagyu berasal dari bahasa Jepang, dimana Wa berarti “Jepang” dan Gyu berarti “Sapi”. Jadi arti Wagyu itu sendiri adalah sapi Jepang. Jenis sapi Wagyu dibudidayakan pertama kali di Kota Kobe, Jepang.

Pasar Hewan                              Proses Pelelangan                                             Memasuki Pasar Hewan

Sapi Wagyu Jepang sangat terkenal akan kelezatan dagingnya, ini dikarenakan daging Wagyu memiliki lemak-lemak halus di sekeliling serat dagingnya yang disebut lemak otot (marbling) dan mengandung lemak tak jenuh tunggal yang bisa menurunkan kolesterol jahat dalam darah. Daging sapi Wagyu hingga kini masih menjadi daging sapi nomor satu dan paling mahal dibandingkan dengan daging sapi lainnya.

Di Jepang sendiri memiliki empat ras sapi Wagyu: Sapi Hitam Jepang (Kuroge Washu), Sapi Cokelat Jepang (Akage Washu), Sapi Tanpa Tanduk Jepang (Mukaku Washu), dan Sapi Tanduk Pendek Jepang (Nihon Tankaku Washu). Keempat jenis sapi Wagyu tersebut memiliki keunggulan dan ciri khas masing-masing. Sapi Hitam Jepang mencakup 90% dari seluruh sapi yang digemukkan di Jepang, Sapi Hitam Jepang (Kuroge Washu) merupakan produsen “marbled beef” yang paling bagus, dengan penampilan fisik mencapai tinggi 147 cm dengan berat 720 kg untuk jantan dan tinggi 130 cm dengan berat bersih 450 kg untuk betina.

Pasar Hewan2                                        Papan Lelang Digital (online)    Sapi Wagyu yang akan dilelang

Pasar hewan ini satu harinya menjual 250 – 400 ekor sapi jantan dan betina berumur 10 bulan. Yang menarik di sini cara penjualan sapinya sangat tertib karena menggunakan sistem lelang langsung (online) yang diikuti oleh sekitar dua ratusan petani dan pengusaha yang sudah menjadi anggota di pasar hewan ini. Sebelum proses lelang dilakukan peserta lelang diberikan data lengkap sapi yang akan dijual dan dipersilakan untuk melihat sapi sapi yang akan di lelang tersebut.

Untuk setiap ekor sapi yang akan dilelang sudah dilakukan pemeriksaan oleh petugas dan memiliki identitas yang lengkap termasuk silsilah keluarga sapi tersebut. Peserta lelang duduk ditempat yang sudah dipersiapkan dan pada saat pelelangan dilaksanakan seorang petugas akan membawa seekor demi seekor sapi ke arena sekitar 5 menit melalui pintu masuk khusus untuk diperlihatkan. Seketika papan digital yang tertempel di dinding depan peserta lelang akan menampilkan dengan jelas harga dan identitas sapi. Ruangan pelelangan berbentuk setengah lingkaran (seperti stadion) dan peserta lelang hanya tinggal menekan tombol (Merah, Kuning dan Hijau) yang terdapat di depannya. Sekiranya harga cocok, pembeli tinggal tekan tombol hijau dan akan langsung tertera harga dan identitas pembeli di papan digital tersebut.
Proses lelang akan dilanjutkan sampai semua sapi yang dijual pada hari itu habis. Hal yang sangat menarik adalah harga rata rata sapi tersebut adalah 600.000 Yen = Rp.60.000.000,- (Jantan, berat hidup 300 kg, umur 10 bulan) dan 500.000 Yen = Rp. 50.000.000,- (Betina, berat hidup 300 kg, umur 10 bulan). Ini adalah harga yang sangat fantastis. Bagaimana dengan Sapi Aceh, yang katanya harga sapi dan dagingnya termahal di Indonesia dan cita rasanya juga berbeda dengan daging sapi lainnya di Indonesia? Menurut penulis, ini harus kita pertahankan dengan terus mengembangkan produktivitas petani peternak sapi Aceh kita agar sejajar dengan petani ternak di belahan dunia lainnya.

Seikō wa kōfuku no kagi dewa nai. kōfuku ga seikō no kagi nano da.(Sukses bukan kunci kebahagiaan. Kebahagiaan itulah kunci sukses )

Oleh drh. Zulfadhly, On Job Training, CoMU Project Program by Utilization of Local Resources in Banda Aceh City, Indonesia and Higashimatsushima City, Japan (melaporkan dari Higashi Matsushima) email: zulsan@yahoo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × three =

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>