2014-07-23 – FGD Berbagi pengalaman dan pengetahuan

Exif_JPEG_PICTURE

Acara Focus Group Discussion (FGD) CoMU project yang bertema “Berbagi pengalaman dan pengetahuan antara masyarakat Kota Banda Aceh dan Kota Higashimatsushiama menuju kota Madani” dihadiri oleh masyarakat dari tiga desa (Desa Lambung, Desa Deah Glumpang, dan Alue Deah Teungoh), Delegasi HMC dan HOPE dan Tim CoMU Banda Aceh. Acara dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2014 di Ulee Lheue Bay Restauran.

Acara dimoderatori oleh Bapak Parmakope staf Bappeda Kota Banda Aceh, sesuai dengan tema dari CoMU project maka FGD dibagi kedalam tiga kelompok yang mendiskusikan masalah penanggulangan bencana, Pengelolaan persampahan dan perberdayaan ekonomi masyarakat.

Tujuan yang ingin dicapai adalah menjaring aspirasi masarakat tentang program apa saja yang bermanfaat bagi masayakat yang harus diutamakan dalam program CoMU. Sehingga CoMU project dapat merumuskan dan melaksanakan “Model aksi” sesuai dan tepat sasaran bagi masyarakat.

Acara dimulai dengan kata sambutan oleh Bapak Camat Meuraxa. Dalam kata sambutan Bapak Yuswardi menekankan bahwa Kerjasama ini sangat bermanfaat sekali terutama di kecamatan Meuraksa. Dimana Kecamatan Meuraxa adalah daerah yang terkena tsunami, namun saat ini kehidupan masyarakatnya sudah sangat baik. Potensi alam laut sangat mendukung dan menunjang perkenonomian masyarakaat pesisir. Kerjasama yang akan kita bangun akan dilaksanakan pada tiga desa yang terdapat Escape Building yang dibanun oleh JICA, yaitu Desa Lambung, Desa Alue Dayah Teungoh dan Desa Dayah Glumpang. Diharapkan Escape Building dapat dimanfaatkan sebagai tempat aktifitas masyarakat yang erat hubungannya dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

Focus dari kegiatan ini dibagi 3 bidang yaitu mitigasi bencana, penglolahan sampah, dan bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Usulan ini telah disampaikan dalam rangka mempererat kerjasama kedua kota. Camat Meuraxa Pak Yusnardi menekankan bahwa beliau sangat antusias dengan kerja sama ini. Dengan adanya proyek CoMU Beliau mengharapkan bahwa kegiatan-kegiatan dalam project CoMU ini dapat menambah wawasan masyarakat dan mengaktifkan kembali kegiatan bisnis kemasyarakatan di kecamamtan Meuraxa. Kerjasama ini tidak hanya 1 tahun saja tapi bisa terus berkelanjutan dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat berarti bagi masyarakat di 3 desa ini.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan persentasi dari Mr. Tsuruoka yang merupakan perwakilan dari tim HOPE. Mr. Tsuruoka menjelaskan sekilas informasi tentang CoMU project, tujuan dari CoMU project dan tujuan dari FGD ini. Mr. Tsuruoka juga menceritakan sedikit kondisi pada bulan Maret 2011 dimana Kota Higashimatsushima terkena bencana Tsunami. Sejak saat itu, dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi mereka banyak melakukan kerjasama dengan kota Banda Aceh dan mempelajari proses RR serta berbagi informasi tentang bagaimana konsep pembangunan kota masa depan yang berkesinambungan. Beliau menerangkan beberapa kunjungan delegasi dari kedua kota telah dilaksanakan sejak tahun 2011 yaitu kunjungan Walikota Banda Aceh, Ibu Iliza Sa’aduddin Djamal dan dilanjutkan dengan kunjungan balasan oleh walikota Higashimatsusima ke Banda Aceh. Setelah kunjungan dari kedua kota tersebut maka tercetuslah ide untuk melakukan program OJT yaitu program menerima dua orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) kota Banda Aceh yang diwakili oleh sdr.Hafriza dan sdr.Yuli Martunis untuk mengunjungi Kota Higashimatshusima kurang lebih satu tahun. Mr.Tsuruoka yang merupakan perwakilan dari HOPE menjelaskan bahwa tugas beliau adalah menjembatani hubungan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat agar dapat berkolaborasi dalam membangun kota Banda Aceh menjadi lebih baik. Persentasi yang dilakukan oleh Mr.Tsuruoka menjelaskan tentang kondisi kota dan masyarakat di kota HIgashimatsuhmi sebelum dan sesudah tsunami. Bagaimana cara mereka mengelola sampah tsunami dan memanfaatkannya untuk di daur ulang. Persentasi ini dilakukan selama kurang lebih 20 menit ini mendapatkan perhatian yang besar dari para peserta yang hadir.

Adapun ide-ide yang sampaikan oleh masyarakat dalam FGD adalah sebagai berikut:

No Manajemen Bencana Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Manajemen Sampah
1 Mempersiapkan dapur umum Pemanfaatan lahan tambak, keramba ikan Adanya pengolahan sampah terpadu, pemerintah setempat dan masyarakat saling bekerja sama (disiplin)
2 Pemetaan warga rentan bencana, pemetaan warga lanjut usia Pelatihan mengenai, perbengkelan, mesin/mekanik, perabot Pemisahan sampah kering, basah, daur ulang
3 Kesiapsiagaan terhadap bencana, menyediakan tas siaga bencana Warung nasi cita rasa nasional Plastik khusus dengan warna khas
4 Membuat buku atau peta lokasi-lokasi atau tempat yang aman untuk berlindung dari bencana Membuat monument tokoh-tokoh dunia yang datang pasca tsunami ke Aceh, bisa mendatangkan tourism, seperti : Bill Clinton, Ronaldo, dll Adanya personil khusus untuk mengumpulkan dan memilah sampah dan digaji. Diusahakan agar sampah bisa didaur ulang serta dimanfaatkan kembali
5 Memberikan edukasi tsunami untuk masyarakat Usaha kue kering, pemanfaatan lahan pekarangan rumah Sanksi sosial yang disepakati bersama
6 Menghimpun jenis-jenis bencana yang berpotensi terjadi di daerah kita Budidaya ikan/udang tambak Sampah penghasil sumber alternatif, bio gas
7 Mitigasi setiap jenis bencana Home industri, kemasan Limbah ikan busuk, dalaman ayam, ayam mati
8 Drill agar lebih memantabkan Pemanfaatan limbah hasil laut
9 Tangguh bencana Pemahaman masyarakat terhadap pengolahan sampah (pemilahan)
10 Membunyikan sirine Sosialisasi pemanfaatan sampah daur ulang
11 Mempersiapkan tas dokumen Kesadaran masyarakat harus dibentuk
12 Mengarahkan masyarakat untuk lari ke gedung escape Adanya kelompok masyarakat yang peduli sebagai contoh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

12 + seventeen =

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>